Ekskresi merupakan proses
pengeluaran zat sisa metabolisme dari dalam tubuh mahkluk hidup. Untuk
melaksanakan proses ini, tubuh manusia didukung oleh sebuah sistem organ yang
cukup kompleks yang dinamakan sistem ekskresi.
Sebelum mempelajari lebih lanjut
sturktur sistem ekskresi manusia, perlu kita ingat kembali bahwa di dalam tubuh
manusia dikenal adanya 3 proses pengeluaran zat. Ketiga proses tersebut adalah
ekskresi, sekresi dan defekasi. Masih ingat perbedaan ketiga proses pengeluaran
zat tersebut ?
Ya...ekskresi merupakan proses
pembuangan zat sisa metabolisme yang sudah tidak berguna bagi tubuh (misalnya :
gas CO2, urea, air, NH3, amonia, asam urat ), sekresi merupakan proses
pengeluaran zat hasil metabolisme yang berguna bagi tubuh ( misalnya : hormon,
enzim ), sedangkan defekasi merupakan proses pembuangan zat sisa-sisa
pencernaan makanan.
Secara struktural, sistem ekskresi
manusia terdiri atas 4 organ utama yaitu : paru-paru, kulit, hati dan ginjal (
ginjal membentuk sistem urinaria ).
Paru-paru ( Pulmo / lung ).
Paru-paru selain berfungsi
sebagai organ utama sistem respirasi, juga sekaligus berfungsi sebagai organ
ekskresi karena kemampuannya membuang sisa metabolisme berupa air dalam bentuk
uap air dan gas karbondioksida yang merupakan hasil samping dari proses
respirasi sel.
Kulit ( integumen )
Kulit merupakan lapisan terluar
tubuh yang salah satu fungsinya adalah membuang sisa-sisa metabolisme berupa
garam mineral melalui sebuah proses yang kita kenal dengan istilah “ b erkeringat
“ yang di”kerjakan” oleh kelenjar keringat yang terletak pada lapisan dermis
bagian bawah dari kulit.
Hati ( hepar ).
Kerja hati sebagai sistem ekskresi
boleh dibilang jauh lebih kompleks daripada sistem kerja kedua organ paru-paru,
dan kulit.
Hati mensekresi enzim orginase
yang mengkatalisis penguraian orginin ( salah satu jenis asam amino ) menjadi
asam amino ornitin dan urea. Ornitin selanjutnya akan mengikat NH3 dan CO2,
sedangkan urea diangkut menuju ginjal untuk dibuang bersama urine. Selain itu,
di dalam hati juga terjadi perombakan eritrosit tua menjadi senyawa globin dan
hemin. Senyawa hemin selanjutnya diubah menjadi bilirubin dan biliverdin yang
selanjutnya dikeluarkan dari dalam tubuh bersama feces. Bilirubin dioksidasi
sehingga berwarna kuning kecokelatan ( inilah yang memberi warna pada urine dan
feces ).
Ginjal ( ren )
Di Indonesia, ginjal dikenal
dengan sebutan buah pinggang ( mungkin karena letaknya berada di bagian sekitar
pinggang ). Ginjal merupakan organ utama sistem ekskresi yang menyusun sistem
urinaria dengan tugas utama membuang sisa-sisa metabolisme berupa air, urea,
dan ion-ion anorganik. Untuk menjalankan fungsinya ginjal yang berjumlah
sepasang ini didukung oleh organ-organ pendukung lain seperti ureter,
kantungurine dan uretra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar