Dalam pelajaran Biologi sebelumnya, tentu anda masih ingat bahwa DNA ( Deoxiribonucleid Acids ) merupakan
rantai polinukleotida ganda yang sangat panjang dan disebut double helix / heliks ganda. Di
sepanjang rantai polinukleotida tersebut berjajar basa-basa nitrogen baik dari
jenis purin ( Guanin, Adenin ) maupun
pirimidin ( Sitosin, Timin ).
Salah satu kemampuan yang
dimiliki oleh DNA adalah kemampuan melakukan replikasi.
Apa replikasi itu ? Bagaimana DNA
melakukan replikasi ?
Apa yang dimaksud dengan
replikasi ?
Replikasi dapat didefiniskan
sebagai kemampuan molekul DNA untuk
membentuk DNA-DNA baru yang sama persis dengan DNA asal ( ingat kembali
Replikasi Virus ).
Replikasi , dalam prosesnya
melibatkan beberapa enzim, antara lain :
- Helikase, yang berfungsi mempermudah membukanya rantai ganda DNA menjadi 2 rantai tunggal yang terpisah
- Polymerase, yang berfungsi menggabungkan deoksiribonukleosida trifosfat.
- Ligase, yang berfungsi menyambung bagian rantai tunggal DNA yang baru terbentuk.
Bagaimana proses replikasi
berlangsung ?
Adalah Taylor ( 1957 ) seorang ahli yang pertama kali meneliti tentang
peristiwa replikasi DNA dengan menggunakan nitrogen
radioaktif N15 yang dilabelkan dalam timidin ( senyawa antara timin dan deoksiribosa ). Di dukung
oleh penelitian dari Matthew dan Franklin Stahl ( 1958 ) menggunakan nitrogen radiokatif N15O3
pada bacteri E.coli.
Mengenai bagaimana proses
replikasi berlangsung, dikenal ada 3 hipotesis, yaitu:
Hipotesis pertama,
Hipotesis depresif. Menurut hipotesis ini, replikasi terjadi dengan
cara double helix yang lama terputus-putus / terpotong-potong. Kemudian
potongan-potongan tersebut memisah dan membentuk potongan-potongan baru yang
akan bersambungan dengan potongan-potongan lama, sehingga kembali menjadi dua
DNA baru yang sama persis
Hipotesis kedua,
Hipotesis konservatif. Menurut hipotesis ini replikasi terjadi
dengan cara double helix yang lama tetap
/ tidak berubah, dan langsung membentuk double helix yang baru
Hipotesis ketiga,
Hipotesis semi konservatif. Menurut hipotesis ini replikasi terjadi
dengan cara dua rantai double helix memisahkan diri, kemudian masing-masing
pisahan membentuk / berikatan dengan pita baru yang sama persis dengan pasangan
lama sehingga terbentuklah dua double helix yang baru yang sama persis /
identik.
Disarikan dari :
-Pratiwi D.A , dkk. ( 2007 ),
Biologi untuk SMA kelas XII, Jakarta,
Penerbit Erlangga..
dalam hal ini, replikasi itu bukan berarti seperti mesin foto kopi kan? sejujurnya aku masih bingung.
BalasHapusAnda benar, replikasi bukan seperti mesin fotokopi. Replikasi bukan alat, tetapi Replikasi merupakan proses membuat salinan. Memang agak susah memahami tentang replikasi.Kalau boleh saya misalkan begini. Ada sepasang suami istri bernama Boy dan Girl. Keduanya bercerai. Kemudian Boy menikah dengan wanita lain bernama Girl ( tapi Girl ini bukan istri pertamanya ). Sedangkan, Girl menikah dengan pria lain bernama Boy ( tapi Boy ini bukan suami pertamanya ). Sehingga sekarang ada du pasangan suami istri yang dua-duanya bernama Boy dan Girl. Gimana tambah bingung kan ? selamat belajar, selamat berjuang..
BalasHapusthanks buat infonya gan
BalasHapus